20.36 | Posted in

Definisi Umum Titrasi Dan Syarat-syarat Umum Titrasi
Titrasi sampai saat ini menjadi metode yang umum digunakan baik di laboratorium maupun di industri sebab teknik ini menggunakan peralatan yang sangat sederhana dan biaya yang relative murah.

Apa itu titrasi?
“Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya”
Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “analit” dan biasanya diletakakkan di dalam Erlenmeyer, sedangkan larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai larutan standart atau titer dan diletakkan di dalam buret.


Larutan standart ditambahkan ke dalam analit hingga reaksinya setara / equivalent secara stoikiometri. Karena mol larutan standart diketahui dan reaksinya juga diketahui maka kita dapat mencari konsentrasi larutan yang kita tentukan kadarnya.
Syarat-syarat titrasi:
Reaksi kimia antar analit dan titrant diketahui dengan pasti dan jelas produk-produk apa yang akan dihasilkan nantinya. Mana reaktan dan produk apa yang akan dihasilkan harus jelas dan pasti. Contoh reaksi antara HCl dan NaOH akan menghasilkan NaCl dan H2O. Bila kita tidak bisa mengethaui bagaimana dan produk apa yang dihasilkan dari reaksi antara analit dan titrant, bagaimana kita bnanti bisa menghitungnya secara kuantitatif?
Reaksi harus berjalan dengan cepat, ketika titrant ditambahkan ke analit maka seketika itu juga harus terjadi reaksi, ini untuk memastikan bahwa titrasi dapat berjalan dengan cepat dan akurat.
Harus ada sesuatu yang bisa menandakan atau mengindikasikan bahwa reaksi antara analit dengan titrant sudah equivalent secara stoikiometri, baik itu dengan perubahan warna, perubahan arus listrik, perubahan pH, dengan penambahan indicator atau apapun yang bisa digunakan untuk mengamati perubahan tersebut. Bagaimana kita bisa mengamati titik equivalent dan titik akhir titrasi bila hal tersebut tidak bisa diamati dengnan mudah?
Tidak ada hal lain yang mengganggu reaksi antara analit dengan titrant. Artinya kita harus bisa memastikan bahwa reaksi titrasi hanya melibatkan analit dan titrant saja, jadi jangan sampai ada hal-hal yang menggangu reaksi ini. Contoh bila analit yang kita pakai adalah HCl dan titrant yang kita pakai adalah NaOH maka jangan sampai di dalam titrant juga ada H2SO4 atau asam yang lain, akibatnya NaOH akan berekasi dengan zat tersebut, jadi perhitungan titrant yang diperlukan akan bertambah besar.
Titik dimana titrasi mencapai setara secarastoikiometri disebut sebagai titik equivalent sedangkan titik dimana proses titrasi diakhiri disebut sebagai titik akhir titrasi, titik akhir titrasi biasanya ditandai dengan indicator sehingga mudah dilihat secara manual. Jarak antara titik equivalent dan titik akhir titrasi tidak boleh terlalu jauh sehingga akan mempengaruhi hasil akhir titrasi.
Reaksi antara analit dengan titrant harus memiliki kesetimbangan jauh kea rah kanan (artinya kesetimbangannya mengarah kearah pembentukan produk) hal ini untuk memastikan secara kuantitatif reaksi bisa dihitung, dan memastikan titik akhir titrasi bisa diamati



Comments

0 responses to "Titrasi"

Shout Box


ShoutMix chat widget