07.22 | Posted in

KOMPAS.com — Setiap tahunnya, 48.000 orang Amerika meninggal karena infeksi yang didapat selama mereka berobat ke rumah sakit, umumnya karena keracunan darah atau penyakit pneumonia.

Jumlah tersebut ditengarai lebih tinggi lagi. Ini berarti,

infeksi di rumah sakit membunuh lebih banyak daripada HIV. Jenis infeksi rumah sakit yang paling umum adalah infeksi nosokomial. Diperkirakan sepertiga dari 1,7 juta infeksi di AS merupakan infeksi nosokomial.

Mayoritas infeksi berasal dari penggunaan kateter dan ventilator. Beberapa jenis kuman dan bakteri yang ditemukan merupakan jenis yang sudah lama diketahui, tetapi sebagian merupakan kuman jenis baru, seperti MRSA yang disebut juga sebagai "kuman super". Sementara itu, pasien yang menjalani operasi invasif juga rentan terkena infeksi nosokomial.

"Infeksi di rumah sakit adalah sesuatu yang sebenarnya bisa dihindarkan, tetapi berakibat fatal, yakni kematian," kata Ramanan Laxminarayan PhD, MPH, anggota lembaga penelitian Resources for The Future.

Ia dan timnya menganalisis data administrasi dari sumber data nasional yang meliputi data 69 juta warga Amerika Serikat di 40 negara bagian selama tahun 1998 dan 2006. Fokus penelitian ini hanya pada infeksi yang terjadi di rumah sakit, bukan infeksi yang umum terjadi di lingkungan rumah.

Pakar infeksi dari John Hopkins, Peter J Pronovost MD, PhD, mengatakan, kematian akibat infeksi di rumah sakit sering kali tidak disadari publik. "Infeksi terjadi dalam satu waktu dan pasien tidak sadar bahwa mereka terinfeksi," katanya.

Dalam sebuah studi yang dilakukannya, Provonost dan timnya menunjukkan, jika pihak rumah sakit mengikuti dengan benar standar prosedur keamanan dan meningkatkan higienitas, infeksi rumah sakit bisa dikurangi hingga nol kasus.



Selanjutnya...

19.07 | Posted in

untuk PERAWAT DAN BIDAN

Tingkatkan Kemampuan Kegawat Daruratan Anda dengan mengikuti
Pelatihan "Basic Trauma & Cardiac Life Support"
Kerjasama STIKES WHS dan Yayasan AGD 118 Jakarta

Waktu Pelatihan :
April 2010

Lama Pelatihan :
5 hari

Tempat Pelatihan :
Kampus STIKES WHS

Biaya Pelatihan :
Rp. 2.900.000,-
(fasilitas Pelatihan Lengkap)

Tempat Pendaftaran :
Kampus STIKES WHS
Contact Person Adhies Satya P (081952581608)

Buruan daftar Peserta Terbatas



Selanjutnya...

Category:
18.59 | Posted in

Telah dibuka pendaftaran untuk Program Studi Keperawatan (S-1)
Alih Jenjang dari Dipolma III Keperawatan

Waktu Pendaftaran :
8 Februari - 27 Februari 2010

Tempat Pendaftaran :
Kampus STIKES Wiyata Husada Samarinda
Jl. Dahlia No 15 Samarinda
Telp. 0541 - 741776
Contact Person
Adhies Satya P (081952581608)

Biaya Pendaftaran :
Rp. 250.000

Lama Pendidikan :
3 Semester Akademik (S.Kep)
2 Semester Profesi (Ns)

Pengajar :
Staff Pengajar Tetap STIKES WHS
Magister Keperawatan Kaltim
Dosen F.Kedokteran UNMUL
Dosen F. MIPA UNMUL
Praktisi Keperawatan RS A.W Sjahranie Samarinda

Buruan Daftar Tempat terbatas.



Selanjutnya...

Category:
22.33 | Posted in

STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

MENERIMA MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2010/2011
PROGRAM STUDI :
1. SARJANA KEPERAWATAN
2. DIPLOMA KEBIDANAN
3. DIPLOMA ANALIS KESEHATAN

PENDAFTARAN MULAI BULAN DESEMBER 2009 SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2010
INFO LANJUT HUBUNGI : 0852 50594125
0541 - 741776



Selanjutnya...

Category:
21.52 | Posted in

MEKANISME GINJAL DALAM PENGELUARAN URIN

Abstract
Setiap hari kita meminum air. Air yang kita minum selalu di eksreksikan dalam bentuk urin kemih setelah melalui mekanisme yang cukup panjang di ginajl. Mulai dari proses filtrasi, absorbsi, ekskresi urin. Pembuangan zat-zat sisa dari tubuh merupakan mekanisme fisiologis yang terjadi setiap hari selama kondisi organ tubuh manusia tersebut dalam kondisi normal. Dalam upaya menguaraikan mekanisme tersebut penulis menyusun artikel ini dan disajikan dalam




A. Pendahuluan
Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Dan zat yang diperlukan oleh tubuh akan beredar kembali kedalam tubuh melalui pembuluh kapiler darah ginjal, masuk kedalam pembuluh darah da selanjutnya beredar keseluruh tubuh. Sistem perkemihan inin merupakan suatu rangkaian organ yang terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra dengan fungsi sebagai berikut :
a. Ginjal, membuat urine.
b. Ureter, menyalurkan urine dari ginjal kekandung kencing.
c. Kandung kencing (vesika urinaria), bekerja sebagai penampung.
d. Uretra, mengeluarkan urine dari kandung kencing.



B. Pengertian.
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak dirongga retroperitonial bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap kemedial. Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh. Ginjal terletak dalam rongga abdomen, retroperitonial primer kiri dan kanan kolumna vertebralis yang dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat dibelakang peritonium.

C. Fungsi Nefron Dalam Pembentukan Urine.
Nefron merupakan struktur halus ginjal yang terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan – satuan fungsional ginjal, diperkirakan ada 1.000.000 nefron dalam setiap ginjal. Beberapa fungsi ginjal antara lain adalah :
1. Mengekskresikan sebagian besar produk akhir metabolisme tubuh (sisa metabolisme dan obat – obatan).
2. Mengontrol sekresi hormon – hormon aldosteron da ADH dalam mengatur jumlah cairan tubuh.
3. Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D.
4. Menghasilkan beberapa hormon antara lain : eritropoetin dan renin.
5. Mempertahankan keseimbangan garam – garam dan zat – zat lain dalam tubuh.
6. Mempertahankan keseimbangan kadar asam da basa dari cairan tubuh.
Proses pembentukan urine (air kemih). Glomerolus berfungsi sebagai ultra filtrasi, pada simpai bowman berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerolus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat – zat yang sudah disaring pada glomerolus, sisa cairan akan diteruskan ke ginjal terus berlanjut ke ureter. Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk kedalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Ada 3 tahap pembentukan urine :
1. Filtrasi. Pada proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman, diteruskan ketubulus ginjal.
2. Reabsorpsi. Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
3. Sekresi. Sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan keluar.




D. Autoregulasi Ginjal.
- Perubahan arteri menyebabkan perubahan jelas dalam pengeluaran urin, tekanan ini dapat berubah dari sekecil 75 mmHg sampai setinggi 160 mmHg.
- Hal ini menyebabkan perubahan yang sangat kecil atas laju filtrasi glomerolus. Karena nefron memerlukan laju filtrasi glomerolusyang optimum jika ia melakukan fungsinya. Laju filtrasi glomerolus lebih besar / kecil 5 % dapat menyebabkan pengaruh yang besar yaitu kehilangan cairan yang berlebihan kedalam urin. Ekskresi produk – produk sisa yang diperlukan terlalu kecil.
- Mekanisme umpan balik vasodilator arteriol aferen.
- Mekanisme umpan balik vasokontriktor arteriol aferen.
- Mekanisme autoregulasi laju filtrasi glomerolus – umpan balik tubuloglomerolus mungkin timbul seluruhnya atau hampir seluruhnya pada kompleks justaglomerolus yang mempunyai sifat laju filtrasi glomerolus yang rendah memungkinkan reabsorpsi klorida yang berlebihan didalam tubulus sehingga menurunkan konsentrasi ion klorida, pada makula densa.

E. Sistem Renin – Angiotensin.
Renin adalah enzim proteolitik yang dihasilkan dan dilepaskan oleh ginjal dalam berespon terhadap penurunan perfusi ginjal atau peningkatan rangsang sistem saraf simpatis. Renin bekerja pada angiotensinogen untuk menghasilkan angiotensin I, yang diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor poten. Angiotensin II selanjutnya, menstimulasi pelepasan aldosteron. Obat – obatan antihipertensi tertentu sebagian bertindak dengan mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II.

Kerja sistem renin – angiotensin – aldosteron :
Hemoragi


Penurunan Tekanan Arteri
(Penurunan Perfusi Ginjal)



Pelepasan Renin oleh Ginjal


Substrat Renin Angiotensin I

Enzim Pengubah
(Paru – Paru)

Angiotensin II


Vasokonstriksi Pelepasan Aldosteron


Retensi Natrium dan Air


Peningkatan Volume Vaskular


Peningkatan Tekanan Arteri


F. Pengaruh ADH.
ADH adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dan disekresi kedalam sirkulasi umum oleh kelenjar hifofisis posterior. Hormon bekerja pada duktus koligentes ginjal untuk meningkatkan reabsorpsi air dan memungkinkan ekskresi urine yang pekat. Faktor – faktor yang meningkatkan pelepasan ADH :
• Peningkatan osmolalitas plasma yang dideteksi oleh osmoreseptor yang terletak didalam hipotalamus.
• Penurunan volume sirkulasi efektif yang dideteksi oleh reseptor volume yang terletak didalam sistem pembuluh darah pulmoner dan atrium kiri.
• Penurunan tekanan darah yang dideteksi oleh baroreseptor.
• Stres dan nyeri.
• Obat – obatan, termasuk morfin dan barbiturat.
• Pembedahan dan anastetik tertentu.
• Ventilator tekanan positif.
Faktor – faktor yang menurunkan pelepasan ADH :
• Penurunan osmolalitas plasma.
• Peningkatan volume sirkulasi efektif.
• Peningkatan tekanan darah.
• Obat – obatan, termasuk fenitoin dan etil alkohol.
ADH juga adalah vasokonstriktor arteri yang bekerja untuk meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan tahanan vaskular. ADH diatur secara utama oleh perubahan pada osmolalitas plasma dan volume sirkulasi efektif. Faktor – faktor tambahan yang mempengaruhi pelepasan ADH adalah emosi dan obat – abatan.

G. Peran Aldosteron.
Aldosteron adalah hormon mineralkortikoid yang dilepaskan oleh korteks adrenal, yang bekerja pada bagian distal dari tubulus ginjal untukmeningkatkan reabsorpsi natrium dan sekresi serta ekskresi kalium dan hidrogen. Karena retensi natrium menimbulkan retensi air, aldosteron bekerja sebagai pengatur volume. Faktor – faktor yang meningkatkan pelepasan aldosteron termasuk hal berikut :
• Peningkatan kadar renin.
• Peningkatan kadar kalium plasma.
• Penurunan kadar natrium plasma.
• Peningkatan kadar ACTH.

H. Gangguan Fungsi Glomerolus, Tubulus dan Batu Ginjal.
- Sindroma nefrotik.
Sebuah keadaan dimana ginjal, meskipun tidak ada kegagalan fungsi exkretori, kehilangan sejumlah besar protein, proteinuria besar terjadi kadar protein plasma turun dan berakibat edema.
- Pielonefritis.
Peradangan jaringan ginjal dan pelvis ginjal, bila akut terasa sangat sakit dengan kenaikan suhu, menggigil dan muntah – muntah.
- Sistitis.
Peradangan kandung kencing, dimana urin keluar sedikit – sedikit tetapi sering dan disertai rasa sangat sakit.
- Batu Kandung Kencing.
Dapat terbentuk ditempat atau berasal dari ginjal masuk kedalam kandung kencing, karena kandung kencing berkontraksi untuk mengeluarkan air kencing maka batu tertekan pada trigonum yang peka yang menyebabkan rasa sakit dan infeksi sering menyertai.

Daftar Pustaka :

Syaifuddin Drs B.Ac (1997), Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat Edisi 2, Jakarta, Penerbit : Buku Kedokteran EGC.

Asih Y S.Kp (1995), Keseimbangan Cairan, Elektrolit Dan Asam Basa, Jakarta, Penerbit : Buku Kedokteran EGC.

Pearce E.C (2008), Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis, Jakarta, Penerbit : PT Gramedia.

Setiadi (2007), Anatomi Dan Fisiologi Manusia, Jakarta, Penerbit : Graha Ilmu.



Selanjutnya...

Category:
21.26 | Posted in

Abstract
Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah “body of knowledge” yang jelas. Profesi Keperawatan memiliki dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal ini menyebabkan Profesi Keperawatan selalu dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia, dalam upaya meningkatakan profesionalisme Keperawatan agar dapat memajukan pelayanan masyarakat akan kesehatan di negeri ini. Dalam upaya menjabarkan hal tersebut maka penulis menyusun artikel ini dan diharapkan dapat berguna bagi pembaca.

PENDAHULUAN
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan perofesi yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan kiat

keperawatan. Bentuk pelayanan ini meliputi pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, maupun masyarakat sehingga mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Kecenderungan dan arah perkembangan keperawatan terus mengalami perubahan. Dahulu asuhan keperawatan di berikan atas dasar naluriah, sebagai ungkapan kasih sayang seorang ibu terhadap anggota keluarganya yang sakit. Demikian pelayanan keperawatan lebih bersifat pelayanan vokasional atau tradisional, sekarang mulai dikaji atau dipelajari dan dikembangkan atas dasar kaidah- kaidah ilmiah yang mendasari ilmu keperawatan, sebab ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan, sintesis dari ilmu-ilmu dasar dan ilmu keperawatan. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat juga dituntut melakukan peran, fungsi, dan tanggung jawab sebagaimana yang diharapkan oleh profesi dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan.


FUNGSI PERAWAT
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya : fungsi independent, fungsi dependen, dan fungsi intterdependen.
1. fungsi independent
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis ( pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain- lain ), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta dan mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang menderita penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerja sama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah diberikan.

PERAN PERAWAT
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran perawat dipengaruhi oleh keadaaan sosial baik dari dalam maupun di luar profesi keperawatan dan bersifat konstan.
Doheny ( 1982 ) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat professional, meliputi :

1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ( care giver )
a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bias direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tigkat perkembangannya. Pemberihan asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai yang komplek.
b. Dalam memberikan pelayanan / asuhan keperawatan, perawat memperhatikan individu sebagai makhluk yang holistic dan unik.
c. Peran utamanya adalah memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang meliputi intervensi / tindakan keperawatan, observasi, pendidikan kesehatan, dan menjalankan tindakan medis sesuai dengan pendelegasian yang diberikan.

2. Peran sebagai advokat klien (client advocate )
a. Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional.Sebagai pelindung perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan.
b. efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan.
c. Peran advokasi sekaligus mengharuskan parawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
d. Dalam menjalankan peran sebagai advokat, perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.
e. Selain itu perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak- hak klien.

3. Peran educator ( educator )
a. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehinga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Sebagai pendidik, perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga.
b. yang beresiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya.

4. Peran koordinator ( coordinator )
a. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
b. Perawat memanfaatkan sumber- sumber dan potensi yang ada, baik materi maupun kemampuan klien secara terkoordinasi sehingga tidak ada intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.
c. Dalam menjalankan peran sebagai coordinator perawat dapat melakukan hal- hal berikut ;
- Mengoordinasi seluruh pelayanan keperawatan
- Mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas
- Mengembangkan system pelayanan keperawatan
- Memberikan informasi tentang hal- hal yang terkait dengan pelayanan keperawatan pada sarana kesehatan


5. Peran kolaborator ( collaborator )
a. Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, dan lain- lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diiperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
b. Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan demi memenuhi kebutuhhan kesehatan klien.

6. Peran konsultan ( consultant )
a. Peran di sini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan.
b. Peran ini dilakukan atas permiintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
c. Dengan peran ini dapat dikatakan, perawat adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.

7. Peran pembaharu ( change agent )
a. Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien / keluarga agar menjadi sehat.
b. Elemen ini mencakup perenccanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan dengan klien dan cara memberikan perawatan kepada klien.

TANGGUNGJAWAB PERAWAT
Secara umum, perawat mempunyai tanggung jawab dalam memberikan asuhan/ pelayanan keperawatan, meningkatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkat diri sebagai profesi. Tanggung jawab dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada klien mencakup aspek bio- psiko- sosio- cultural dan spiritual, dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi :
a. Membantu klien memperolehh kembali kesehatannya
b. Membantu klien yang sehat untuk memperoleh kesehatannya
c. Membantu klien yan tidak dapat di sembuhkan untuk menerima kondisinya
d. Membantu klien yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi
e. sesuai martabatnya sampai meninggal dengan tenang.

Referensi
Alimul, Hidayat Aziz . 2007 .Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi 2 . Jakarta : Salemba Medika.
Kusnanto . 2004 . Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional . Jakarta : EGC.
Potter, Patricia A . 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 . Jakarta : EGC.


Disussun oleh : adhies satya putra



Selanjutnya...

Category:
07.18 | Posted in

STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
menerima mahasiswa baru untuk program studi:
1. S-1 Keperawatan
2. D-3 Analis Kesehatan
3. D-3 Kebidanan
Jadwal penerimaan ;
Pendaftaran
Gelombang 1 ; Maret - 30 Juni 2009
Gelombang 2 : Juli - Agustus 2009
Test :
Gelombang 1 ; 15 Juli 2009
Biaya Pendaftaran :
1 pilihan : Rp. 250.000
2 pilihan : Rp. 300.000
3 Pilihan : Rp. 350.000
Info Biaya kuliah dapat diperoleh langsung di sekretariat pendaftaran
Syarat Pendaftar :
1. Lulusan SMU/SMK/MA
2. Menyerahkan surat keterangan telah mengikuti Ujuan Nasional
3. Pas foto 4x6 (4 lembar), 2x3 (2 lembar)
4. Tinggi badan min P : 150 cm, L : 155 cm (utk Keperawatan & Kebidanan)
5. Membayar biaya pendaftaran

Dapatkan Souvenir cantik setiap pendaftaran sampai 30 juni 2009
info lebih lanjut hubungi sekretariat pendaftaran di
Jl. Dahlia No 15 Samarinda
telp 0541-741776
atau
dapata menghubungi sdr ADHIES SATYA PUTRA (085250549395)

Kami Siap menghantar anda menjadi TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL



Selanjutnya...

Category:

Shout Box


ShoutMix chat widget